Headlines News :

DESA MEGALE - KECAMATAN KEDUNGADEM

DESA MEGALE - KECAMATAN KEDUNGADEM
Home » , , » Tularkan virus PATRA di 23 desa

Tularkan virus PATRA di 23 desa

Bpk.Joko PW (Dinas Pertanian)& Mas arif

KEDUNGADEM- Ketua PATRA kecamatan Kedungadem Abdul arifin (mas Arif),memprakarsai berdirinya Taruna Tani di Desa megale, Acara yang dilaksanakan pada 22 mei ini dihadiri oleh Camat kedungadem,Sekretaris Camat kedungadem,Kepala Desa Megale, PPL Pertanian Desa Megale, Perangkat Desa Megale, Tokoh Masyarakat, Sebagian Anggota Kelompok Tani, Pemuda Karang Taruna dan Pemuda Tani.
    Dalam sambutanya, mas arif mengatakan: “ PATRA adalah Pelatihan Anak Tani Remaja, yang semestinya harus ada wadah (Taruna Tani) dulu,baru dilakukan pelatihan PATRA.


Bpk.Camat memberi motivasi (kiri PPL-kanan Kepala Desa Megale)
Akan tetapi,sampai sekarang belum ada satupun taruna tani yang sudah dibentuk dikecamatan kedungadem ini. disisi lain tidak ada satupun pemuda yang bercita-cita jadi petani,termasuk saya sendiri (disambut tawa hadirin), sehingga taruna tani kurang diminati oleh pemuda. padahal, Re-generasi pertanian sangat mutlak diperlukan,mengingat bapak tani kita sudah pada tua-tua dan berumur. bila hal ini dibiarkan, maka 10 – 20 tahun kedepan dipastikan Bojonegoro mengalami kekurangan pangan”.
    semestinya, kita semua tidak ingin hal itu terjadi, sehingga kita ingin taruna tani dapat terbentuk disetiap desa,tujuanya membekali pemuda dengan pelatihan PATRA, khususnya pelatihan manajemen pertanian yang menggabungkan antara pertanian konvensional dengan alat modern. lanjut mas arif menjelaskan.
    mahasiswa yang baru semester 2 Mu’amalah di IAI Sunan Giri ini juga mengatakan : “dalam sejarah sekitar tahun 70-an,orang Thailand belajar ilmu Pertanian Hayati di indonesia,ditahun yang sama Presiden Soeharto menggalakkan penggunaan pupuk kimia untuk meningkatkan hasil produksi,dan Indonesia benar-benar bisa swasembada pangan sampai tahun 90-an. 
Anggota Taruna Tani Desa Megale
setelah tahun 1990,mulai terjadi penurunan hasil pertanian, penggunaan pupuk kimia dan pestisida secara besar-besaran menyebabkan munculnya hama tanaman baru,tanah menjadi keras dan semakin rusak dan parahnya, petani kita kurang menyadari itu, karena terbiasa dengan pestisida dan pupuk kimia.
disinilah pentingnya adanya PATRA,untuk membekali pemuda tani kita agar bisa membuat pupuk organik sendiri,membuat MOL(Mikro Organisme Lokal), TCD,PGPR dll,sehingga memberi solusi pada petani untuk meninggalkan pestisida dan Kimia secara perlahan”.
    Di akhir sambutanya, mas arif menambahkan: “saat ini saya masih bermimpi, saya ingin suatu saat nanti akan ada pasar yang menjual hasil pertanian organik dikecamatan kedungadem,di saat harga gabah turun tiap musim panen,harga gabah yang diolah dengan pupuk organik tetap bisa stabil, dan petani kita akan siap bersaing dipasar bebas bila nanti pasar bebas diberlakukan, pertanian yang diolah dengan organik non pestisida terbukti menyehatkan dan memenuhi standart eksport.
Saat memberi motivasi dalam pembentukan taruna tani desa megale Camat kedungadem, Bapak Welly fitrama S. SPT. MM, mengatakan : “Seperti yang dijelaskan ketua PATRA tentang Permentan(Peraturan Menteri Pertanian) no.7 tahun 2013, tentang re-generasi pertanian, bagi pemuda jangan dianggap bertani itu pekerjaan yang biasa dan tidak keren, diakui maupun tidak petani kita sumbangsihnya sangat besar pada negara ini, andaikan tidak ada petani dan semua barang pangan impor,indonesia dengan jumlah penduduk lebih dari 200juta jiwa pasti banyak yang akan kelaparan.
    begitu pentingnya pertanian untuk menyuplai pangan dinegara kita ini,sekarang TNI (Tentara Nasional Indonesia) dilibatkan pada sektor pertanian,bahkan tiap minggu anggota TNI harus buat laporan terkait pertanian”. saya berharap pemuda desa megale khususnya,tidak minder bila bertani,karena bertani adalah pekerjaan keren dan luar biasa yang benilai ibadah juga tentunya. tambah bapak Welly.
    saat ini kita sangat butuh re-generasi pertanian,untuk dilatih agar bisa menciptakan formula yang ramah lingkungan,sehingga petani dengan biaya hemat hasil meningkat dan tanah makin subur, saya yakin taruna tani bisa membuktikan semua itu asal ada kemauan dan mau mengikuti palatihan sekaligus praktek dilapangan.Tegas camat kedungadem. 
Bpk.Mahmudi-SekCam (dibelakang)

Selesai acara kepala desa megale, Abdul Kanan mengatakan : “ saya selaku kepala desa akan memberikan ¼ hektar tanah desa diluar bengkok agar bisa digunakan praktek/uji coba pertanian seperti yang diusulkan ketua PATRA dan Bapak Camat kepada pemerintah desa, nanti akan kita buatkan mou/serah terimanya kepada taruna tani bila sudah berjalan”.
    saya pribadi bangga melihat semangat para pemuda desa megale terkait pelatihan ini,semoga kegiatan ini dapat membawa maslakah demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat desa megale nantinya, imbuh kades megale.
Sementara PPL Pertanian desa megale, Enggar Sulistyoningsih saat ditemui KIM megale mengatakan : “ mestinya ketua PATRA tidak melangkahi saya sebagai PPL desa megale dalam mengundang Bapak Camat diacara pembentukan taruna tani,prosedur yang benar adalah mendatangkan bapak camat lewat saya dulu,harus minta izin dari saya dulu,karena desa megale adalah wilayah saya selaku PPL pertanianya”.
    ketua PATRA juga tidak perlu mendatangkan PPL dari luar seperti kemarin, karena saya yang berkewajiban melatih dan membina pertanian diwilayah saya. tegasnya.
menanggapi kalimat mbak enggar(PPL) sambil tersenyum mas arif mengatakan” bicara masalah aturan,bila semua aturan benar-benar dijalankan oleh semua PPL dan kepala UPTD pertanian,maka saya tidak perlu susah-susah mengumpulkan pemuda untuk pelatihan,karena yang berkewajiban membentuk taruna tani adalah PPL pertanian setempat. tapi faktanya sampai sekarang taruna tani belum ada yang terbentuk dan desa megale adalah baru satu-satunya yang ada dikecamatan kedungadem,didesa jamberejo dan mlidek karang taruna dicomot menjadi taruna tani tanpa ada proses musyawarah dan pemilihan dulu,sehingga kita masih kesulitan untuk mengarahkannya ke PATRA.
adapun terkait Taruna Tani yang baru terbentuk ini,selanjutnya kita serahkan pada mbak enggar untuk membina dan melatihnya,karena sudah menjadi tanggung jawabnya sebagai PPL diwilayah Megale ini,sebenarnya ini hanya mis komunikasi kita saja, mestinya juga harus dimaklumi karakter pemuda itu maunya serba cepat bukan dipersulit atau berjalan lambat. Imbuh mas arif lagi.
Share this article :

0 komentar:

 
Email : kimcondromowo@gmail.com
Copyright © 2015. KIM Condromowo - All Rights Reserved
Sekretariat : Jl. XXXXXXXXXX Desa Megale
Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur