Headlines News :

DESA MEGALE - KECAMATAN KEDUNGADEM

DESA MEGALE - KECAMATAN KEDUNGADEM
Home » , , » KETUA KIM MEGALE DIRIKAN PATRA TINGKAT KECAMATAN

KETUA KIM MEGALE DIRIKAN PATRA TINGKAT KECAMATAN

P. Joko PW memberi Motivasi(kanan-Danramil,kiri-Bpk Qomar-penyiar istana fm)

Jum’at, 01 Mei 2015. Abdul Arifin, ketua Kelompk Informasi Masyarakat (KIM) Desa Megale mendirikan Pelatihan Anak Tani Remaja (Patra) dikecamatan Kedungadem. Tema yang diangkat adalah “Teknologi Modern Pertanian untuk Generasi Masa Depan”. Acara ini diselenggarakan pada tanggal 30 April 2015 pukul 09.00-13.00 WIB di Pendopo Kecamatan Kedungadem.

Pendirian Patra ini mengundang Bapak Djoko Poedjowijono atau biasa disebut Pak Joko PW (penyiar dari Dinas Pertanian) sebagai nara sumbernya. Datang pula Bapak Qomarudin (penyiar dari radio Istana FM) mendampingi Pak Joko PW dalam menyampaikan materi. Disamping itu, dihadiri pula peserta dari berbagai Desa yang ada di Kecamatan Kedungadem. Sekitar 72 orang memenuhi Pendopo Kecamatan Kedungadem untuk ikut berpartisipasi memeriahkan acara tersebut.
“Saya hanya bisa mengcopy undangan Patra sebanyak 50 lembar, karena keterbatasan tenaga dan waktu”. Kata Abdul Arifin. “Dan saya hanya bisa menyebarkan undangan di 4 Desa se-Kecamatan Kedungadem, karena kepala UPT Pertanian P.Basuki tidak mendukung adanya PATRA, dengan alasan Kelompok Tani se-kecamatan kedungadem carut-marut, padahal kita mengadakan acara ini tujuanya untuk Re-generasi dari yang tua kepada yang muda, sedangkan anak muda sekarang sangat jarang yang berminat dalam pertanian. Dan yang harus diketahui juga, pemuda sekarang jarang yang mau terjun didalam lembaga pertanian yang formal seperti Taruna Tani, Paling tidak kita sudah bisa menyentuh 4 desa dari 23 Desa di Kecamatan Kedungadem, Alhamdulillah acara berjalan dengan lancar, semarak para peserta yanghadir menambah suasana menjadi ramai danmembangkitkan semangat hadirin”. Katanya beberapa saat kemudian.
Abdullah, warga Dusun Jintel Desa Megale berkata, “Sasaran pendirian Patra dimaksudkan bagi pemuda khususnya yang mau peduli untuk memajukan para petani dan masyarakat pada umumnya. Karena selama ini telah terbentuk Petugas Penyuluh Lapangan (PPL), tetapi tidak berkembang dan keberadaannya hanya berupa nama kelompok tani tanpa ada praktek langsung terjun dilapangan”.
“Di Dusun Beton Desa Megale ada sekitar 600 petani, tidak mungkin untuk dibentuk satu kelompok tani sehingga terpaksa dibuat menjadi dua kelompok tani. Tetapi sampai detik ini, tidak pernah ada perkumpulan ataupun kegiatan yang bisa mendorong masyarakat untuk lebih maju dan berkembang dalam pertaniannya”. Ucap Dwik, salah seorang penduduk Dusun Beton Desa Megale.“Semakin lama melihat kondisi lahan pertanian di sawah sangat memprihatinkan. Karena banyaknya pupuk Urea atau pupuk buatan pabrik yang digunakan, sehingga tanah menjadi kurang subur akibat banyaknya zat kimia yang terkandung dalam pupuk tersebut. Kenapa para Ketua kelompok tani maupun PPL tidak ada yang bergerak cepat untuk memberikan penyuluhan ataupun himbauan untuk memanfaatkan pupuk organik. Padahal mereka juga sering mengikuti pelatihan untuk mewakili para anggotanya”. Tambahnya lagi.
    Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi-materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa-sisa tanaman, hewan dan manusia. Pupuk organik dapat berbentuk padat atau cair. Yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Pupuk organik mengandung banyak bahan organik daripada kadar haranya. Sumber bahan organik dapat berupa kompos, pupuk hijau, pupuk kandang, sisa panen (jerami, berangkasan, tongko jagung, bagas tebu, dan sabut kelapa), limbah ternak, limbah industri yang menggunakan bahan pertanian dan limbah kota (sampah).

Share this article :

0 komentar:

 
Email : kimcondromowo@gmail.com
Copyright © 2015. KIM Condromowo - All Rights Reserved
Sekretariat : Jl. XXXXXXXXXX Desa Megale
Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur