![]() |
Buang Sampah pada tempatnya |
Pendidikan
adalah merupakan aset penting bagi kemajuan sebuah Bangsa. Oleh karena itu,
setiap warga Negara harus dan wajib mengikuti jenjang Pendidikan, baik jenjang
Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah, maupun
Tinggi. Kebanyakan anak-anak Indonesia dalam memulai proses masuk ke Lembaga
Pendidikan, mengabaikan Pendidikan anak usia dini, padahal untuk membiasakan
diri dan mengembangkan pola pikir anak pendidikan sejak usia dini mutlak
diperlukan.
Sudah bukan informasi baru, mengenai 3 tahun pertama anak adalah
usia emas baginya untuk menyerap informasi sebanyak-banyaknya. Perlu orang tua
ketahui bahwa anak memiliki kemampuan yang perlu diasah sejak dini, karena
dengan mereka memiliki berbagai kemampuan tersebut tentunya sudah dapat
dibentuk sedari dini.
![]() |
Diniyah di Masjid Dk. Mbeton Ds. Megale |
[Sayangnya] banyak orang tua yang menganggap Pendidikan
anak usia dini tidak terlalu penting, dengan alasan tidak ingin anaknya
mengalami stres atau kehilangan masa bermain. Padahal, 70 persen pembentukan
karakter manusia itu dimulai dari usia nol hingga 3 tahun. Sejak dini,
anak-anak berhak mendapat saran pendidikan yang nyaman, penuh kasih sayang, dan
dalam lingkungan yang mendukung.
![]() |
Persiapan lomba Cerdas Cermat |
Saat ini sudah ada kesadaran kearah sana, namun dengan
luas dan jumlah penduduk Indonesia yang besar dan Lembaga pendidikan anak usia
dini masih bersifat seadanya dan banyak yang belum memenuhi kriteria pendidikan
anak usia dini. Pendidikan bagi anak usia dini adalah pemberian upaya untuk
menstimulasi, membimbing, mengasuh dan pemberian kegiatan pembelajaran yang
akan menghasilkan kemampuan dan ketrampilan anak. Pendidikan anak usia dini
merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitik beratkan
pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi
motorik halus dan kasar), kecerdasan,, daya cipta, kecerdasan emosi, dan
kecerdasan spiritual. Sesuai dengan keunikan dan pertumbuhan anak usia dini,
maka penyelenggaraan pendidikan bagi anak usia dini di sesuaikan dengan
tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.
Umumnya, pada usia 4 tahun ini si kecil baru mulai masuk
TK (Taman Kanak-kanak). Baik TK yang biasa atau TK Al-Qur’an yang dikenal
dengan TKA (Taman Kanak-kanak Al-Qur’an) atau TPQ (Taman Pendidikan Al-Qur’an).
Itu artinya, sebagian tanggung jawab pendidikan anak terlimpahkan pada para
guru TK tersebut. Namun demikian, adalah salah besar apabila orang tua
menyerahkan pendidikan anak 100% pada lembaga pendidikan. Kegagalan pendidikan
kepribadian anak kebanyakan karena kegagalan pendidikan dalam rumah; yakni
pendidikan orang tua.
Dalam
konteks pendidikan orang tua, ibulah yang paling memegang peranan penting. Oleh
karena itu, sukses tidaknya masa depan anak dan baik buruknya kepribadiannya,
akan sangat tergantung seberapa peran ibu dalam proses pendidikannya. Terutama
dalam pendidikan anak usia dini (PAUD) yakni usia 0 – 6 tahun dan 6 – 16 (usia
SD, SMP). Tentu saja peran ayah tak kalah pentingnya, terutama dalam proses
pembangunan kepribadian (character building).
![]() |
TK Nurul Ummah 26 Tlogoagung |
Masalah Bagaimanakah pendidikan anak usia dini dalam
konteks pendidikan nasional ? Pembahasan periode emas bagi perkembangan anak
adalah dimaksudkan untuk memperoleh proses pendidikan, dan periode ini adalah
tahun-tahun yang sangat berharga bagi seorang anak untuk mengenali berbagai
macam fakta di lingkungannya sebagai stimulus terhadap perkembangan
kepribadian, psikomotor, kognitif, maupun sosialnya. Berdasarkan hasil
penelitian sekitar 50% kapabilitas kecerdasan orang dewasa telah terjadi ketika
anak berumur 4 tahun, 80% telah terjadi perkembangan yang pesat tentang
jaringan otak ketika anak berumur 8 tahun dan mencapai puncaknya ketika anak
berumur 18 tahun.
![]() |
Adu Ketangkasan |
Diantara sekian banyaknya pendidikan Taman Kanak-kanak
yang ada di Kecamatan Kedungadem, khususnya di Desa Tlogoagung terdapat salah
satu Taman Pendidikan yang unik, yaitu TK Nurul Ummah 26 Tlogoagung. Setiap
tahunnya telah mampu menghasilkan lulusan yang berprestasi. Anak mampu
membilang (berhitung) dari angka 1 hingga 100 dengan Bahasa Indonesia maupun
dengan Bahasa Inggris, mampu menghafal kata-kata berdasar tema maupun umum
mencapai 100 vocab (kosa kata), di akhir semester I (ganjil) anak mampu membaca
kalimat bahkan paragraf dengan tidak memakai ejaan secara lancar tanpa
bimbingan dari orang lain. Selain itu, diajarkan pula Bahasa Jawa yang
notabennya sebagai kepribadian wilayah bagian timur terutama Pulau Jawa.
Melihat perkembangan zaman dari tahun ke tahun, Bahasa Jawa mulai di tinggalkan
dalam pendidikan bahkan di tingkat Sekolah Dasar dan Menengah. Oleh karenanya,
kita harus tetap menjaga dan melestarikan budaya sebagai orang Jawa agar
kebudayaan tersebut tidak luntur di telan massa.
Dengan keadaan I kelas yang agak sempit dan disekat
menjadi 2 bagian ruang, ternyata proses belajar-mengajar dapat berjalan dengan
efektif, nyaman dan enjoyable.
Setiap I minggu sekali tepatnya pada hari Jum’at, selalu
di ajarkan berbagai macam kegiatan, baik kegiatan indoor maupun outdoor, yang
bertujuan untuk mengembangkan bakat, minat, juga ekspresi jiwa.
Dari berbagai prestasi yang di miliki, tidak heran
apabila Lembaga Pendidikan di bawah naungan Yayasan ini mendapat perhatian
khusus dari masyarakat sekitar. Bahkan dari Desa tetanggapun sebagian menuntut
ilmu di Lembaga ini, padahal di Desa yang bersangkutan telah ada Lembaga
pendidikan yang berjalan. Dengan demikian, ternyata Lembaga yang terlihat simple
ini mampu mencetak lulusan yang rata-rata peserta didiknya menyandang peringkat
I di berbagai SD atau MI di tingkat lanjutan.
0 komentar:
Posting Komentar